TRIBUNBATAM.id, ANAMBAS – Nama Luti Gendang mendadak tenar. Penyebabnya setelah salahsatu produsen makanan yang ada di Kota Batam mengklaim makanan berupa roti dengan rasa gurih isian ikan seperti abon yang banyak ditemui di sejumlah kedai kopi di Tarempa itu merupakan makanan khas kota itu.
Masykur Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kepulauan Anambas pun langsung angkat bicara. Melalui Kepala Bidang Promosi Wisata, ia pun meminta kepada produsen tersebut untuk mengkoreksi promo yang kadung dibuat di lini masa.
Baca: Soal Investor Bisnis Pariwisata, Kepala Penanaman Modal Anambas Blak-blakan. Ini Pengakuannya
Baca: Miss Tourism Promosikan Pariwisata Batam ke Negaranya
Baca: Dolar Menguat Tidak Berdampak ke Pariwisata di Bintan. Lagoi Ramai Karena Promosi Internal
“Sudah kami minta agar hal itu segera diklarifikasi serta merevisi promo mereka,” ujarnya Minggu (16/9/2018).
Menurutnya, dengan ada nya kejadian ini menjadi pelajaran berharga untuk mempatenkan sejumlah makanan maupun minuman bahkan kebudayaan khas dari Anambas.
Ini menurutnya pentingagar kejadian serupa tidak kembali terulang. Penamaan Luti Gendang sendiri beasal dari dialek masyarakat Tionghoa yang menyebut kata ‘roti’ menjadi ‘luti’. Sementara kata ‘gendang’ diketahui merupakan kata ‘rendang’ yang dalam bahasa Tarempa bermakna digoreng.
“Makanan ini biasa disajikan seperti pada pagi hari ditemani dengan kopi maupun teh panas saat sarapan. Termasuk sejumlah makanan lainnya seperti nasi dogong dan aneka kue tradisional lainnya,” ungkapnya.
Pihaknya pun tidak mempersilahkan ketika disinggung apakah produsen tersebut membuat serta memproduksi Luti Gendang dengan skala besar.
Hanya saja, yang perlu menjadi penekanan adalah makanan tersebut berasal serta identik dari Kabupaten Kepulauan Anambas.
“Sama dengan Mie Taremapa. Orang sudah tahu kalau mie tersebut berasal dari Anambas. Harapan kami memang aneka makanan khas Anambas ini dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat, termasuk wisatawan baik lokal maupun mancanegara,” bebernya.(*)