Gambar makanan pada aplikasi online memang terkadang menggoda. Tapi aslinya tidak selalu sama, seperti pengalaman saat memesan cumi goreng tepung tapi yang datang justru kremesan tinta hitam.
Pengalaman zonk saat membeli makanan lewat aplikasi online ini dibagikan oleh pengguna Instagram @chilliaze yang kemudian dibagikan ulang oleh akun Instagram@sadfood. Tampak pengguna Instagram ini curhat soal makanan pesanannya yang sama sekali jauh dari ekspektasi.
Chilliaze dan ibunya memesan makanan lewat aplikasi ojek online. Karena sempat bingung mau memesan makanan apa, akhirnya dipilih restoran yang jaraknya dekat dari rumah.
Ia mengatakan memesan dua menu olahan cumi yakni tumis cumi baby dan cumi goreng kering. Dalam aplikasi ojek online, dua menu cumi ini punya tampilan gambar yang menggoda.
“Ceritanya mama saya bingung mau gofood apa, terus yaudah lah inisiatif coba resto dekat rumah. Pesennya 1 cumi baby tumis dan 1 cumi baby goreng kering dengan harga 67 ribu per porsi,” kata pengguna akun @chilliaze.
Saat datang, ternyata tampilan masakan ini jauh dari ekspektasi. Sama sekali tidak terlihat cumi di makanan ini, bahkan hanya tampak kremesan kering dengan bercak hitam.
Kendati mendapati makanannya tidak menggugah selera, ia tetap mencicipnya. Ternyata rasanya tidak kalah buruk. Kremesan cumi ini terasa kering dan alot.
“Keriiiing banget kayak cumi lama sudah dimasak, dimasak lagi, dimasak lagi. Mana badan cuminya udah nggak keliatan,” lanjutnya.
Kisah zonk saat membeli menu cumi ini pun mendapat banyak respon netizen. Puluhan orang berkomentar seolah penasaran dimana bentuk cumi pada makanan ini.
“Ini lebih ke embrio cumi ya daripada baby cumi,” kata netizen.
“Jujur di slide pertama gue ga paham ini makanan apaan, setelah baca slide kedua gue makin ga paham cuminya dimana,” sahut netizen.
“Fosil cumi itu sih, 67 ribu per porsi kemasannya pakai Styrofoam. Kang mie ayam 15 ribu aja ada yang pake paperbox,” celetuk netizen lain.
Ketika dikonfirmasi Detikcom (26/10), netizen ini mengaku sangat kecewa dengan makanan yang diterimanya, apalagi untuk harga cukup mahal dan dibeli tanpa ada promo potongan harga.
“Pas lihat masih mikir, oh ini mungkin dimasak pakai tinta cuminya jadi hitam. Nggak taunya emang itu daging cuminya hancur. Mama saya sampai marah-marah,” katanya.
Meskipun kecewa dan kesal mendapat makanan zonk tapi tetap terpaksa dimakan. “Ya gitu sih wkwkwk terpaksa harus dimakan meskipun atos kering nggak karuan,” pungkasnya.