Luti gendang pekanbaru
Pusatnya Luti Gendang | Luti Gendang Batam | Luti Gendang Tarempa merupakan salah satu makanan khas Batam yang terkenal lezat. Jual Luti Gendang Batam disini https://lutigendang.id
Luti Gendang, Kuliner Khas Anambas – Yoursay
Luti gendang merupakan kuliner khas Anambas, Provinsi Kepulauan Riau yang berbahan dasar tepung terigu sebagai adonan utamanya, dengan isi daging ikan tongkol, ayam dan cokelat.
Nama luti gendang ini berawal dari dialek orang Tionghoa Anambas, yang menyebut kata roti menjadi luti. Sedangkan untuk kata gendang berasal dari bahasa masyarakat Tarempa yang bermakna digoreng.
Selain di Anambas, luti gendang bisa ditemukan di Batam, Tanjungpinang, Karimun, Lingga dan daerah lainnya di Provinsi Kepulauan Riau.
Di Batam dan Tanjungpinang kebanyakan dijual di kedai kopi dan toko oleh-oleh. Masyarakat Kepri biasanya manyantap kudapan ini pada pagi dan sore hari dengan ditemani kopi atau teh.
Roti goreng isi abon ikan, ayam dan cokelat ini sangat cocok untuk dijadikan oleh-oleh jika anda berkunjung ke Provinsi Kepulauan Riau.
Biasanya para wisatawan membeli luti gendang dalam keadaan setengah matang. Pasalnya jika dimasukan ke dalam lemari pendingin bisa tahan hingga 4 hari.
Bahan utama luti gendang adalah tepung terigu, ragi siap pakai, margarin, susu cair, telur ayam, gula pasir dan garam.
Untuk bahan isiannya ada daging ayam yang telah disuwir-suwir kecil, cabe merah yang telah diulek halus, bawang merah dan putih yang sudah dihaluskan, gula merah, air perasan asam, garam dan minyak kelapa.
Cara pembuatan luti gendang hampir sama dengan pembuatan roti kering lainnya. Tuangkan tepung terigu, telur, susu cair, gula pasir dan ragi instan ke dalam wadah adonan. Aduk rata semuanya menggunakan mixer. Tuangkan margarin yang sudah dilelehkan ke dalam adonan, aduk kembali hingga mengental dan kaku. Tuang adonan yang selesai dibuat ke dalam mangkuk, tutup bagian atas dengan plastik lengket (cling wrap). Diamkan kira-kira 40 menit hjngga mengembang.
Kemudian, uleni adonan yang sudah mengembang sampai menjadi agak lembek. Bagi dua adonan dan masing-masing dibuat bulat kembali. Diamkan sampai mengembang sekitar 15 menit. Pipihkan adonan yang sudah mengembang dengan ukuran sesuai selera.
Selanjutnya, masukan bahan isian kedalamnya, lalu rapatkan bahan isian sehingga tidak terlihat. Sebelum digoreng taburi roti dengan tepung dan biarkan selama 15 menit. Terakhir, goreng roti hingga matang dan warnanya menjadi kecoklatan, angkat dan sajikan.
Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.
Berburu 5 Oleh-Oleh Khas Batam, Unik Loh – Okezone Travel
BERBATASAN langsung dengan negara tetangga sekaligus menjadi kota terbesar di Kepulauan Riau, Kota Batam memiliki sejumlah objek wisata kuliner yang lezat. Sederet kulinernya pun jadi oleh-oleh khas Batam yang diburu wisatawan.
Mungkin Anda pernah mengenal bingka bakar, kek pisang atau bilis gulung. Tepat sekali sederet kuliner tersebut umumnya dibeli sebagai oleh-oleh khas Batam.
Ditulis Okezone Senin (23/11/2020) dari berbagai sumber, berikut adalah lima pilihan oleh-oleh kkas Batam yang bisa Anda simak. Penasaran kan?
Bingka Bakar
Kudapan satu ini mulanya hanya tersaji khusus untuk para bangsawan, keluarga raja, serta tamu-tamu terhormatnya. Namun kian berkembang, kini Bingka Bakar sudah sangat populer di kalangan masyarakat Batam. Bahkan menjadi oleh-oleh favorit wisatawan.
Layaknya Bika Ambon khas Medan, Bingka Bakar tampak serupa. Hanya saja pembuatannya yang berbeda. Sesuai dengan namanya, cara pembuatannya dibakar ataupun dipanggang dengan bahan-bahan seperti tepung, santan, telur, gula, sedikit garam, dan daun pandan. Tapi semakin ke sini olahannya beragam, varian rasanya pun tak monoton hanya rasa pandan saja.
Kue manis yang cocok disantap saat santai atau sebagai penutup hidangan ini cukup mudah ditemui dengan harga yang terjangkau. Rekomendasi yang banyak diincar adalah Bingka Bakar Nayadam.
“Ayo siapa sih yang nggak kenal dengan makan yang satu ini…..???? bingka bakar adalah makanan faforit semua orang dari jaman dulu sampai jaman now sekarang. Perpaduan santan dan coklatnya membuat rasa bingka bakar coklat ini lembut dan manis nya pas dimulut 😋😋😋😋,” tulis keterangan foto yang diunggah @nayadambatam.
Kek Pisang
Seperti namanya, kue ini terbuat dari olahan pisang dengan beragam variannya. Banyak dijadikan incaran wisatawan juga loh. Rasa serta topping yang tersedia antara lain blueberry, kacang, coklat, dan masih banyak lainnya.
Adapun Kek Pisang Villa yang sudah sangat ramah terdengar jika berkunjung ke Kota Batam. Sudah tersebar dibanyak tempat sehingga mudah untuk menemukannya. Sekotak Kek Pisang pun siap disantap ditemani secangkir teh hangat.
Baca Juga:New Normal, Wisatawan Enggak Perlu Takut Lagi ke Kedai Kopi
Cake Buah Naga
Jika mendengar nama kue ini, warga Batam pasti akan teringat dengan Cake Buah Naga Aroma. Usaha milik pasangan suami istri sejak tahun 2011 silam kini juga menjadi primadona oleh-oleh khas Kota Batam.
Mengambil buah naga asli dari kawasan Barelang, Batam tersebut diolah sedemikian rupa hingga tampak seperti kue bolu. Rasa segar yang dihasilkan dari serat buah naga itu sebagai kelezatannya. Kini berbagai macam pilihan topping pun tersaji, mulai dari Almond, cokelat, strawberry, mocca, keju hingga varian rasa buah serta karamel.
Luti Gendang
(Foto: Instagram villakekpisang)
Baca Juga: Candi Joglo, Objek Wisata Bernuansa Bali Favorit Turis di Grobogan
Camilan gurih nan lezat yang berasal dari Tarempa, Kepulauan Anambas juga sangat terkenal sebagai tentengan buah tangan dari Kota Batam. Berasal dari kata Luti atau diartikan sebagai ‘Roti’, dan Gendang atau ‘Rendang’ yang dimaknakan dengan digoreng (bahasa Tarempa).
Adonan roti yang diisi dengan banyak macam isian yang gurih seperti daging ayam, abon ikan, ataupun yang manis-manis (cokelat, dll). Nikmat disantap saat hangat dengan teh ataupun kopi. Oh ya, Luti Gendang sendiri dapat bertahan hingga tiga minggu lamanya jika disimpan dalam freezer karena biasanya yang dijadikan oleh-oleh masih berbentuk setengah matang.
Bilis Gulung
Camilan kue kering Bilis Gulung biasa dijadikan oleh-oleh yang paling tepat. Sebab teksturnya yang kering mampu bertahan lama sehingga pas dibawa ke mana-mana. Menggunakan adonan kue molen sebagai lapisannya, dengan diisi suiran ikan teri. Digulung memanjang lalu digoreng.
Gurih dan renyah menjadi ciri khas saat menyantap Bilis Gulung. Cocok dijadikan camilan ataupun pelengkap makanan berat.
Berita Terkait
Bagikan Artikel Ini
Berita Lainnya
© 2007 – 2022 Okezone.com,
All Rights Reserved
11 Makanan Khas Batam yang Wajib Masuk ke Daftar Kulineranmu – IDN Times
Regional
Kategori
Event
Channels
DOWNLOAD IDN APP SEKARANG!
Batam merupakan salah satu kota transit ketika ingin berkunjung ke Malaysia atau Singapura. Terkenal sebagai kota bisnis yang memiliki keindahan alam memesona, Kota Batam juga menyimpan kekayaan kuliner yang menggiurkan.
Makanan khas Batam juga kental dengan unsur Melayu. Kalau kamu sedang singgah di Batam, wajib banget mencicipi berbagai makanan khasnya berikut ini. Simak, ya!
Baca Juga: 10 Makanan Khas Madura Ini Wajib Masuk Bucket List Kulineranmu
Wah, makanan-makanan khas Batam di atas tampak sangat menggiurkan, ya? Semuanya lezat dan memiliki keunikan tersendiri. Kira-kira kalau berkunjung ke Batam, makanan mana saja yang akan kamu coba?
Baca Juga: 10 Makanan Paling Unik dan Nikmat Khas Jawa Barat, Kamu Pernah Coba?
IDN Times Community
Stella Azasya
Stella Azasya
Izza Namira
Klara Livia
kamu sudah cukup umur belum ?
5 Makanan Khas Tanjung Pinang, Bisa Dijadikan Oleh-oleh! – IDN Times
Regional
Kategori
Event
Channels
DOWNLOAD IDN APP SEKARANG!
Saat berkunjung ke suatu daerah kurang lengkap rasanya kalau tidak mencicipi kuliner khasnya. Begitu juga saat kamu berkunjung ke Tanjung Pinang.
Mulai dari camilan hingga makanan berat, makanan khas Tanjung Pinang sayang untuk kalian lewatkan. Ada banyak makanan khas Tanjung Pinang, seperti 5 makanan berikut ini.
Luti gendang dikenal sebagai camilan khas yang berasal dari Tanjung Pinang. Luti gendang sendiri merupakan roti yang digoreng dan bisanya di isi dengan daging ikan tuna.
Luti gendang cenderung bercita rasa gurih dan dijamin membuat penikmatnya ketagihan. Camilan yang satu ini sangat cocok dijadikan sebagai oleh-oleh khas Tanjung Pinang karena bisa dipesan mentah dan digoreng sendiri di rumah.
Tepung gomak merupakan camilan yang berasal dari Tanjung Pinang. Kue yang satu ini menggunakan bahan dasar tepung kacang hijau.
Tepung gomak biasanya dihidangkan pada saat perayaan hari besar, tapi kadang juga dijadikan sebagai teman minum teh.
Kue yang satu ini memiliki isian berupa gula merah yang ditambahkan dengan santan juga kelapa parut. Sensasi manis dan gurihnya akan membuat lidah bergoyang.
Baca Juga: 5 Rekomendasi ‘Music Cafe’ yang Cozy dan Homey di Tanjung Pinang
Walaupun, kamu bisa menemukan otak-otak di kota lainnya, otak-otak dari Tanjung Pinang ini sangat berbeda. Otak-otak di Tanjung Pinang sendiri memiliki warna kuning dan memiliki aroma rempah yang sangat pekat.
Selain itu, tekstur yang di miliki otak-otak khas Tanjung Pinang lebih lembut dan lumer di mulut tanpa harus digigit kuat-kuat.
Makanan yang tidak boleh kamu lewatkan berikutnya yaitu mi lendir. Mi lendir merupakan salah satu makanan yang berasal dari Tanjung Pinang.
Makanan yang satu ini terdiri dari mi kuning yang direbus bersama tauge. Biasanya mi lendir disajikan bersama sebutir telur rebus yang dibelah menjadi dua dan disiram kuah kacang yang kental.
Memang agak terlihat aneh. Namun, rasanya yang gurih dan tidak terlalu pedas menjadikan mi lendir mempunyai ciri khas tersendiri sebagai hidangan utama di Tanjung Pinang.
Bilis gulung merupakan camilan yang lebih banyak disebut dengan sebutan angko bilis oleh masyarakat Tanjung Pinang.
Camilan yang satu ini mempunyai tekstur garing di luar dan rasa yang gurih, karena mengadung banyak santan asli dari kelapa alami. Sehingga camilan yang satu ini mampu bertahan lama dan juga cocok dijadikan oleh-oleh untuk keluarga di rumah.
Beragam dan unik, bukan? Jadi, jika kamu berkesempatan mengunjungi Tanjung Pinang, buah tangan apa yang akan kamu bawa pulang ke kota asal?
Baca Juga: 5 Makanan Khas Kediri yang Nikmatnya Ambayar di Lidah!
Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
IDN Times Community
Stella Azasya
Stella Azasya
Izza Namira
Klara Livia
kamu sudah cukup umur belum ?
Liburan ke Kepri, Jangan Lupa Cicipi 7 Kuliner Khas Ini – Okezone Travel
KEPULAUAN Riau terkenal dengan objek wisata bahari karena punya banyak pantai eksotis dan pulau-pulau cantik. Tapi, provinsi yang berbatasan langsung dengan Singapura dan Malaysia ini juga memiliki beragam kuliner khas.
Jadi, jika berkunjung ke Kepri tentu saja tidak lengkap bila belum mencicipi makanan khas kepulauan tersebut. Apa saja kulinernya?
Baca juga: 5 Kuliner Tradisional Ini Siap Goyang Lidahmu saat Liburan di Kudus, Apa Saja?
Berikut ulasannya sebagaimana dikutip dari beberapa sumber :
1. Gong Gong
Kuliner khas Indonesia terkadang memang memiliki bahan dasar yang unik. Jika Papua mengandalkan ulat sagu dan cacing laut untuk diolah menjadi makanan, penduduk Kepulauan Riau punya makanan khas berbahan dasar Gong Gong atau siput.
Makanan ini dapat ditemukan di warung-warung di tepi pantai Kepulauan Riau. Jadi siapapun yang ingin menikmati Gong Gong bisa sekaligus memanjakan mata dengan panorama pantai sekitar.
Gong gong (Instagram @makoeats)
Penyajian Gong Gong biasanya sederhana saja, hanya diolah dengan cara direbus lalu dinikmati bersama sambal khusus. Gong Gong berkandungan gizi yang sangat tinggi. Banyak penduduk Kepulauan Riau juga meyakini Gong Gong mampu meningkatkan pertumbuhan hormon dan vitalitas tubuh.
Kelezatan rasa dan aroma khasnya sudah sampai ke negara-negara lain seperti Malaysia, Singapura, Thailand, Korea, bahkan India, loh.
2. Mie Lendir
Panganan khas Kepulauan Riau selanjutnya adalah Mie Lendir. Mendengar namanya tak jarang membuat orang bergidik jijik. Namun jika sudah lihat tampilan dan mencicipi rasanya, dijamin rasa jijik itu terlupakan seketika.
Baca juga: 5 Wisata Kuliner Fenomenal di Solo yang Bikin Rela Antre
Nama Mie Lendir diberikan sesuai kuahnya yang kental, yang orang setempat sebut ‘lendir’. Kuah tersebut terbuat dari kacang tanah dan ubi berwarna kecoklatan. Mie Lendir disajikan bersama irisan cabe rawit untuk menambah rasa pedas sesuai selera penikmatnya.
Mie lendir (Instagram @batamliciouz)
Di Kepulauan Riau, menemukan tempat makan yang menjajakan Mie Lendir tidak sulit. Harga yang ditawarkan pun relatif terjangkau, yakni kisaran Rp8.000 hingga Rp10.000
3. Mie Tarempa
Sesuai dengan namanya, Mie Tarempa merupakan makanan khas Kepulauan Riau atau Kepri yang tepatnya berasal dari daerah Tarempa, Anambas. Namun wisatawan tidak hanya bisa menemukan Mie Tarempa di Anambas saja karena sudah banyak kedai yang menjual makanan tersebut, khususnya Tanjungpinang dan Batam.
Mie Tarempa juga dikenal dengan nama Mie Siantan. Tekstur mienya serupa dengan mie telur, berwarna kuning dan berbentuk pipih. Potongan ikan laut yang digoreng lalu dipotong kecil-kecil sebagai topping memberikan rasa gurih pada mie ini. Ikan yang biasa digunakan adalah ikan tongkol. Tambahan lain yang membuat Mie Tarempa enak yaitu kecambah atau tauge dan telur.
4. Luti Gendang
Luti Gendang merupakan kudapan ringan yang sering dinikmati penduduk Kepri dengan segelas kopi panas. Keberadaannya dapat ditemukan di kedai-kedai kopi di seluruh kawasan Kepulauan Riau, khususnya Tanjungpinang dan Batam.
Jika ingin membawa Luti Gendang kembali ke kota asal sebagai oleh-oleh, kini banyak toko oleh-oleh khas Kepulauan Riau yang menjual Luti Gendang.
Luti Gendang adalah roti berisi abon ikan. “Luti” merupakan cara orang Tionghoa menyebut “Roti”, sedangkan “Gendang” merupakan sebutan orang Tarempa yang berarti digoreng. Tekstur luar roti ini renyah, namun dalamnya lembut. Isian dari Luti Gendang biasanya adalah ikan tongkol.
5. Lakse
Berbeda dengan Mie Tarempa, Lakse merupakan masakan sejenis mie dengan bentuk mie bulat berwarna putih dan sedikit tebal, serta kuah yang berlemak juga pedas. Nama Lakse diambil dari Bahasa sansekerta yang berarti banyak. Hal ini menunjukan bahwa Lakse dibuat dari berbagai bumbu, mengingat makanan ini merupakan perpaduan antara cita rasa Melayu dan Tionghoa.
6. Sup Ikan Batam
Penggemar makanan laut memang tidak akan kecewa jika berkunjung ke Kepulauan Riau. Banyak sekali makanan yang memanfaatkan ikan sebagai bahan dasarnya, seperti Sup Ikan Batam.
Panganan berkuah cenderung jernih ini berbahan dasar Ikan Tenggiri. Sebelum menyantapnya, jangan lupa berikan sedikit perasaan air jeruk nipis dan beberapa tetes kecap asin agar rasanya semakin lezat.
7. Otak-Otak
Nama kuliner satu ini pasti sudah tidak asing di telinga lagi. Bahkan di Jakarta pun otak-otak dapat ditemukan di tempat makan hingga jajanan pinggir jalan. Tetapi ada yang berbeda dengan otak-otak khas Kepulauan Riau. Tidak hanya ikan, otak-otak khas Kepri juga ada yang berbahan dasar sotong atau cumi-cumi.
Dalam pembuatan adonannya, ikan atau cumi-cumi digiling hingga halus dan dicampur dengan berbagai rempah serta bumbu. Kemudian dicampur dengan santan kental dan telur, sebelum diaduk hingga merata.
Berita Terkait
Bagikan Artikel Ini
Berita Lainnya
© 2007 – 2022 Okezone.com,
All Rights Reserved
Sedap! Sate Lidah Kerbau Hamsir di Riau yang Legendaris – detikTravel
Ayo share cerita pengalaman dan upload photo album travelingmu di sini. Silakan Daftar atau Masuk
Khas di lidah dan legendaris, begitulah kata yang tepat saat mencicipi sate lidah dan jantung di warung Hamsir, Kampar. Sate daging kerbau itu menjadi incaran masyarakat sejak puluhan tahun lalu.
Warung Sate Hamsir menyajikan 2 menu sate sejak tahun 1978, yakni sate daging dan sate ayam. Khusus sate daging, pria berusia 71 tahun itu meracik tidak seperti pedagang sate pada umumnya.
Di warung Sate Hamsir yang beralamat di Pasar Rumbio, Kampar, Riau, sate tersedia yakni daging kerbau. Rasa daging yang lezat, lembut, harum, dicampur kuah tepung dan sambal merah, menjadi daya pikat bagi pemburu kuliner.
“Kalau pembeli biasanya banyak cari sate lidah dan jantung kerbau,” kata Hamsir di sela melayani pembeli, Sabtu (29/1/2022).
Selain dua menu andalan itu, Hamsir juga menyajikan sate usus dan daging kerbau. Daging kerbau, didapat dari masyarakat di Bangkinang yang hobi beternak kerbau.
Tak sedikit, dalam sehari Hamsir bahkan mampu menghabiskan 15-20 Kg daging kerbau. Jumlah itu tidak termasuk lidah, jantung, usus dan ayam potong.
Warung Sate Hamsir berjualan mulai pukul 06.00 WIB hingga 22.00 Wib. Untuk harga sate daging kerbau terbilang murah, yakni Rp 2.500. Adapun, sate ayam dibanderol Rp 1.000 per tusuk.
“Kami jualan sejak tahun 1978. Pembeli selalu ramai, terutama saat akhir pekan, Sabtu dan Minggu,” katanya didampingi sang istri, Nurila.
Hamsir menyebut banyak orang dari Kota Pekanbaru dan Bangkinang yang datang untuk menyantap sate racikannya. Bahkan pebeli banyak datang dari Sumatera Barat.
“Dari Padang juga banyak kalau mau jalan ke Pekanbaru mereka mampir. Jadi kalau pembeli sudah dari mana-mana, ada juga pak gubernur, bupati makan di gubuk ini,” katanya.
Di warung Sate Hamsir pengunjung bakal disuguhi sate yang ukurannya juga besar. Disajikan dengan ketupat dicampur kuah sate tepung untuk menambah rasa gurih.
Sebagai pelengkap, Hamsir memberikan banyak bawang goreng yang disajikan khusus dalam 1 piring tersendiri. Aroma bawang goreng turut menambah selera saat menyantap sate.
Untuk melayani pembeli, Hamsir mengajak anak dan keponakannya bekerja. Sebab, ia juga kerap menerima pesanan banyak dari luar kota saat ada hajatan.
“Besok ada pesanan di Pekanbaru Rp 10 juta. Jadi ada 8 orang kerja dibagi 2 saja. Ada yang melayani di sini dan melayani pesanan orang pesta,” kata Hamsir sambil mengontrol bara api pembakaran sate.
Abdullah Sani, penikmat Sate Hamsir yang ditemui di lokasi mengaku sengaja datang dari Kota Pekanbaru untuk menyantap sate daging kerbau. Sani datang bersama rekan kerjanya saat libur.
“Sate di sini sangat khas di lidah rasanya. Walau daging kerbau, tapi dagingnya juga lembut, cocok dengan bumbunya,” ujar Sani usai menyantap sate daging.
Kedai Sate Hamsir sendiri tidak memiliki cabang di daerah lain. Lokasinya hanya ada di Jalan Sialang Rumbio dan tak jauh dari Pasar Rumbio.
Dari ibu kota Provinsi Riau, Kota Pekanbaru jarak tempuhnya 50 kilometer atau sekitar 1 jam 15 menit dalam perjalanan. Melewati jalur lintas nasional Riau-Sumatera Barat di sisi kanan jalan raya.
9 Makanan Khas Kepulauan Riau yang Patut Dicicipi, Ada Kisah Unik di Baliknya – Merdeka.com
Merdeka.com – Kepulauan Riau dengan keindahan dan keelokannya mampu menghipnotis para wisatawan mancanegara hingga lokal untuk menikmati alamnya.
Sekitar 96% berupa lautan dan 4% daratan menjadikannya istimewa, karena anda bisa menikmati wisata mengendarai kapal ferry, sebagai transportasi utama antar kota.
Ingatlah untuk mencicipi makanan khas Kepulauan Riau ketika berkunjung ke tempat ini. Mungkin bagi anda yang akan pindah tugas ke Kota Batam atau Kabupaten Natuna, dan atau kota lain, patut mengenal makanannya supaya lebih familiar.
Kepulauan Riau atau Kepri terkenal sebagai provinsi yang memiliki kekayaan hasil laut dan tempat belanja yang murah, serta lokasi yang strategis untuk menjelajah ke negeri tetangga, seperti Singapura, Malaysia, dan Vietnam.
Berikut makanan khas Kepulauan Riau yang patut dicicipi, dari berbagai sumber
Aneh juga nama makanan khas Kepulauan Riau yang satu ini, berasa jijik tapi penasaran. Ketika dicicipi pun ternyata di luar dugaan, mie lendir yang menggoyang lidah memunculkan rasa asin, gurih kacang, manis dan lezat.
Perpaduan kacang tanah dan ubi menjadikannya kuah kental, disajikan bersama tauge, telur rebus, dan mie kuning khas Kepulauan Riau. Pokoknya anda patut mencoba, karena mie di sini berbeda teksturnya dengan mie instan kuning pada umumnya.
Advertisement
Cencaluk memberikan sensasi segar yang ditimbulkan dari perasan jeruk limau masakannya. Makanan ini berbahan dasar utama udang kecil yang telah difermentasi dan dimasak menggunakan bahan rempah khas Kepulauan Riau. Cencaluk biasanya menjadi suguhan dalam acara tertentu sebagai lauk tradisional.
Berbahan dasar mie sagu berwarna putih dan bisa dinikmati dengan tambahan kuah santan berwarna coklat. Lakse merupakan kolaborasi antara kebudayaan Melayu dan Tioghoa yang bertekstur kenyal, putih sedikit bening, dan lebih tebal dari pada mie.
Advertisement
Roti tradisional khas Kepulauan Riau yang bentuknya setengah lingkaran seperti gorengan pastel. Ada pula yang membuatnya bulat lonjong. Roti Belauk ini memiliki isi sambal lumat, yaitu abon ikan dengan rasa manis, asin, dan pedas yang pastinya membuat lidah ketagihan.
Sensasi gurih dan kremesnya kulit roti berpadu dengan isinya yang menggoda, cocok untuk menemani pagi anda bersama secangkir kopi atau teh.
Mendengar kata gong-gong belum tentu semua orang akan beranggapan ini nama makanan. Kepulauan Riau atau Kepri yang sebagian besar perairan, sangat mudah untuk mendapatkan bahan makanan khas ini, yaitu siput laut yang direbus.
Cara mengkonsumsinya mudah saja. Cukup keluarkan daging siput dari dalam cangkang menggunakan tusuk kayu, dan lebih nikmat lagi dicocol sambal khas Kepulauan Riau.
Menikmati siput laut yang baru saja panen dan masih segar, pasti membuat ketagihan dengan sensasi gurih berprotein tinggi, tekstur kenyal, dan asin pedas tersebut.
Advertisement
Es laksamana mengamuk menjadi makanan khas Kepulauan Riau yang menjadi suguhan pada acara-acara besar, seperti lebaran dan pernikahan. Minuman menyegarkan ini berbahan dasar utama buah kuini, yang teksturnya mirip manga dengan banyak serat di dagingnya, kemudian campurkan dengan santan dan gula merah.
Jika anda susah menemukannya atau tidak ada waktu untuk berkunjung ke Kepulauan Riau, cobalah bereksperimen di rumah. Cukup menyediakan buah kuini yang dipotong kecil-kecil. Kemudian tuangkan santan dan gula merah cair ke dalam gelas, masukkan kuini. Tambahkan es batu supaya lebih menyegarkan hari anda, es laksamana mengamuk siap disajikan.
Makanan yang ditemukan dari ketidaksengajaan. Konon ada seorang Laksamana yang mengamuk ketika istrinya diculik oleh pemiliki kebun kuini. Laksamana pun melampiaskan kemarahannya dengan menebaskan pedang ke seluruh penjuru kebun.
Begitu banyak buah kuini yang terpotong-potong, warga bingung harus diapakan supaya tidak sia-sia. Hingga salah seorang wanita mencampurkan potongan buah kuini dengan air santan dan gula merah, jadilah minuman segar yang dinikmati warga sekampung kala itu.
Lendot merupakan makanan khas Pulau Karimun, Kepulauan Riau yang memiliki kuah bening kental, karena dibuat dari sagu yang dihaluskan.
Bahan dasar utamanya sayur bayam dan kangkung, serta campuran bumbu khas Kepri pasti memberikan sensasi yang belum pernah anda rasakan sebelumnya.
Melihat bentuknya mungkin anda akan heran karena kental seperti lendir, namun ketika mencicipi menyentuh lidah pasti jadi ingin mencoba lagi dan lagi. Rasa asin dan pedasnya akan lebih nendang jika ditambah bilis dan udang.
Advertisement
Gubal merupakan makanan khas Kepulauan Riau yang dipercaya menjadi obat kencing manis (penyakit gula). Makanan ini berbahan dasar utama sagu yang dicampurkan dengan parutan kelapa muda, yang dimasak menggunakan kuali.
Gubal menjadi makanan sehari-hari di daerah-daerah penghasil sagu, seperti Nerekeh, Panggak Laut, Teluk, Kudung, dan lainnya. Semakin nikmat lagi apabila anda padu padankan dengan gulai ikan pari atau ikan hiu, dan kuah asam pedas.
Makanan khas Kepulauan Riau yang bisa dinikmati sehari-hari, dengan bahan dasar utama tepung ketan atau pulut putih dan tepung kacang hijau. Adonan isinya yaitu campuran kelapa parut, gula pasir, gula merah, dan garam.
Setelah adonan yang diisi tadi direbus hingga matang, lalu tiriskan, kemudian sajikan dengan taburan kacang hijau yang sudah ditumpuk halus. Kue tradisional yang satu ini disebut Gomak karena taburan tepung kacang hijau di luarnya seperti menggunakan bedak.
Itulah beberapa makanan khas Kepulauan Riau yang patut dicicipi ketika berkunjung atau ingin mencobanya di rumah. Setelah akhir-akhir ini kabar hangat dari Natuna, Kepulauan Riau mengenai kapal China yang masuk Kawasan ZEE (Zona Ekonomi Eksklusif). Kepri semakin menjadi sorotan.
Advertisement
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami
INFOGRAFIS: Azan Tidak Dilarang, Pengeras Suara yang Diatur
Transjakarta Rute Jakarta International Stadium-Senen Mulai Efektif Hari Ini
Rusia Tak Hanya Perang dengan Pasukan Bersenjata, Tapi dengan Seluruh Rakyat Ukraina
Tak Ada Daerah Level 1, Berikut Daftar Lengkap PPKM di Wilayah Jawa-Bali
Advertisement
Advertisement
Rusia Tak Hanya Perang dengan Pasukan Bersenjata, Tapi dengan Seluruh Rakyat Ukraina
Lima Alasan Joe Biden Tak Kirim Militer AS ke Ukraina untuk Lawan Rusia
Obsesi Lama Vladimir Putin Atas Ukraina Demi Keagungan Rusia
Batam Dulu, Kini dan Nanti – Posmetro Batam
Oleh: Dora Andriani Sinaga
(Tour Guide Himpunan Pramuwisata Indonesia- Batam)
AKU berjalan menyusuri bundaran BP Batam yang dikelilingi bangunan-bangunan tinggi nan megah, tepat di depan alun-alun Engku putri.
“Ah, cepat sekali kota ini berkembang,” tuturku dalam benak. Terlihat 3 pohon beringin menghiasi bundaran dan sudah menjadi saksi sejarah perkembangan kota ini.
Aku penasaran dan mendekati ketiga pohon itu, ternyata pohon-pohon itu sudah berusia lebih dari 30 tahun menjadi saksi bisu perjanjian SIJORI.
Aku berdiri di atas pulau yang bersebelahan dengan negeri yang dulu disebut sebagai Temasek, (sekarang Singapura) adalah sebuah kota kecil yang dikenal dengan kota industry. Kota ini sebelum ditetapkan sebagai kawasan Industri oleh Soeharto, Presiden Republik Indonesia ke-2, memiliki sejarah yang sangat unik. Terdapat dua suku asli di sini, suku laut dan suku hutan.
Suku laut ditujukan kepada orang yang pada hakekatnya tempat dan lingkungan permukimannya berada di laut (Adrian. B Lapian, 2009 : 77).
Mereka hidup dalam kelompok yang dibedakan berdasarkan wilayah territorial tempat mereka tinggal. Hidup di atas sampan (kajang) yang terdiri dari satu keluarga.
Mereka akan mendarat di suatu pulau ketika mereka hendak mengambil air bersih, mengebumikan anggota kelompoknya yang meninggal dunia, dan menjual ikan hasil tangkapannya.
Tidak ada pulau yang tetap yang mereka singgahi, dimana mereka memerlukan kebutuhan hidup, di sanalah mereka akan berlabuh atau singgah. (Dikutip https://media.neliti.com/media/publications/79987-ID).
Lain halnya dengan suku hutan yang hidup di tengah hutan di pulau ini. Mereka dulunya bertahan dengan berladang dan akan turun ke laut mencari kerang atau kepiting, ketika keadaan air laut surut.
Batam kemudian semakin berkembang dengan pengukuhan Nong Isa sebagai pemegang pemerintah atas Batam 18 Desember 1829, dan menzahirkannya sebagai Wakil kerajaan Riau-Lingga di Nongsa, Pulau Batam.
Dimana kemudian tanggal tersebut dijadikan sebagai Hari Jadi kota Batam. (sumber; Dinas Pariwisata kebudayaan kota Batam; 2014 “Nong Isa Tonggak Awal Pemerintahan Batam).
Cikal bakal perindustrian di Batam dimulai dari bisnis yang didirikan oleh Raja Ali Kelana, setelah ia mendapat hak atas tanah kurnia kesultananan Riau-Lingga.
Bersama seorang pengusaha asal Singapura, Ong Sam Leong, dibukalah sebuah perusahaan batu bata bernama “Batam Brick works”.
Jauh setelah itu, kemerdekaan Indonesia diumumkan pada tahun 1945, dan menjadikan kota ini sebagai wilayah paling potensial untuk dikembangkan karena jaraknya yang dekat dengan Singapura dan Johor.
Karena itu kemudian pulau ini dijadikan sebagai tempat pengeboran minyak bumi lepas pantai oleh PN. Pertamina (1969), dan setahun setelah itu dikeluarkan Keppres.
Batam kemudian dikepalai oleh seorang Ketua Otorita yang menjadi penanggung jawab dalam membuat kebijakan untuk perkembangan infrastruktur, fasilitas perindustrian dan investasi.
Lalu statusnya berubah dari kecamatan menjadi Kota Madya Batam tahun 1983, yang dipimpin oleh walikota hingga saat ini.
Terkejut mendengar klakson mobil, aku terdistruksi dari lamunan dan seketika merasa bahagia dengan keputusan merantau ke kota ini.
Aku pun beranjak dari bawah pohon beringin itu dan bergegas berjalan ke arah museum Raja Ali Haji tepat di depan ku.
Batam seolah sudah berlari teramat kencang mengejar negara Singapura dengan perkembangannya.
Tidak heran jika Habibie menyebut Batam sebagai Singapura ke-dua. “Tidak salah aku memilih kota ini” ucapku lagi.
Sejak ditandatanganinya perjanjian SIJORI kota ini menjadi salah satu incaran pencari nafkah, karena peluang yang selalu ada untuk semua kalangan.
Perantau yang bekerja di Kawasan Industri Batam Indo menjadi pelengkap keragaman demografi di kota ini. Hasil dari perjanjian dengan negara tetangga telah membuka banyak lapangan pekerjaan hingga saat ini.
Ku langkahkan kakiku menyusuri anak tangga museum, “Selamat datang di Museum Raja Ali Haji” sapa petugas museum. Setelah mengisi buku tamu, aku masuk perlahan, terlihat lukisan besar Raja Ali Haji yang seolah menyambutku. Ku pandangi lukisan itu, sebelum akhirnya aku beranjak menuju ke ruang koleksi Kesultanan Riau Lingga.
Di museum ini, aku bisa merasakan aroma tanah Melayu dalam kota industri. Seolah memiliki wajah berbeda, Batam telah bermetamorfosa menjadi salah satu kota dari empat kota yang paling banyak dikunjungi wisatawan manca negara.
Tidak menunggu lama untuk memikat hati wisatawan, pantai yang indah dan destinasi wisata yang semakin banyak bermunculan sudah mampu mengundang wisman dari negara-negara SE- Asia, China, India, Jepang, Korea dan kadang-kadang dari Inggris dan Amerika.
Misalnya saja wisatawan yang berasal dari Vietnam tetapi mereka sudah banyak merantau ke negara-negara lain dan menetap di sana. Mereka datang ke kota Batam, bersama keluarganya untuk berziarah (pilgrimage tourism) ke destinasi wisata Ex-Camp Vietnam, yang merupakan tempat bekas penampungan korban perang saudara (1955-1975) di pulau Galang.
Lain halnya dengan wisatawan dari Korea, yang datang ke Batam untuk menikmati wisata bahari. Pulau Ranoh, pulau Dedap, pulau Abang, serta yang belakangan ini muncul Kepri Coral, menjadi destinasi wajib bagi turis yang berasal dari negara the four little dragon itu.
Bahkan tersedia pemandu wisata khusus berbahasa Korea dan Mandarin, yang menciptakan suasana bak rumah kedua bagi turis dari negara band BTS itu.
Industri pariwisata saat ini sudah menunjukkan matahari terbitnya, tetapi matahari itu masih ditutupi awan tebal dan hanya sekali-kali sempat menyinari tandusnya industri “Wonderful Indonesia” ini.
Ah Batam ku, aku rindu memandu, tutur ku. Aku bergegas menuju ke koleksi foto-foto Batam masa kini, terpampang jelas 4 buah jam di dalam kotak kaca.
Ini adalah jam yang dulunya berada di simpang jam, sebelum dibangunnya fly over Madani. Jam ini banyak menyimpan kenangan indah kondisi kota si luti gendang.
Saat ini, pandemic membuat kota sepi dengan pelancong, namun hal yang patut dibanggakan Ia tetap berdiri kokoh dengan status “kota industri”.
Meski badai menghantam hebat, pembangunan tetap diteruskan. Berbagai fasilitas umum mulai dibenahi, jalan-jalan diperlebar, identitas sebagai tanah Melayu tetap dijunjung tinggi.
Keyakinan inilah yang tetap membuatku bertahan di sini. Karena seburuk apapun kondisi saat ini, pada akhirnya akan usai jua. Bagaikan sebuah pantun,
Tengah hari menangkap ketam
Untuk hidangan di malam nanti
Negeri indah inilah Batam
Yang berjuluk bandar dunia madani
(Pantun oleh: Syahrullah Arul Arifin)
Aku pun bergegas pulang, hari ini aku merasa Batam bukan hanya milik ku, tapi Batam milik kita! ***
Nasi Dagang – Tribun Wiki
-
Informasi Awal
TRIBUNNEWSWIKI.COM – Nasi dagang adalah makanan khas dari Kepulauan Riau, Indonesia.
Nasi dagang masuk dalam makanan tradisional.
Biasanya nasi dagang disajikan menggunakan daun pisang sebagai bungkusnya.
Nasi dagang ini cocok dijadikan sebagai menu untuk sarapan. (1)
Baca: Nasi Goreng Kampung
-
Bahan-Bahan
Bahan
– 2 gelas beras, cuci bersih, tiriskan
– 2 ruas jahe, iris halus
– 1,5 sendok teh halba
– 1/2 sendok teh garam
– 3 sendok makan minyak goreng, untuk menumis
– Air secukupnya
– 10 siung bawang merah, iris halus
– 3 siung bawang putih, iris halus
Pelengkap
– Gulai ikan tongkol atau sambal ikan tongkol (2)
Baca: Nasi Samin
-
Cara Membuat
1. Langkah awal tumis irisan bawang merah, bawang putih dan jahe sampai harum. Setelah harum masukan halba, aduk.
2. Setelah itu masukkan beras, aduk hingga rata. Lalu tuang air aduk rata. Masak beras sampai air kering (diaron).
3. Setelah kering pindahkan beras ke dandang untuk dikukus sampai nasi matang.
4. Nasi dagang siap disajikan bersama dengan gulai ikan tongkol atau sambal ikan tongkol. (2)
(TribunnewsWiki.com/Bangkit N)
Sumber :