Regional
Kategori
Event
Channels
DOWNLOAD IDN APP SEKARANG!
Jajanan tradisional khas Indonesia umumnya mempunyai nama lain di beberapa daerah di Indonesia. Contohnya adalah odading atau roti bantal goreng mendadak menjadi viral. Aksi review makanan yang diperagakan sangat unik oleh Ade Londok di laman instagramnya, ternyata mampu membuat warganet berbondong-bondong membicarakan jajanan tradisional tersebut.
Odading sendiri merupakan jajanan tradisional khas Kota Bandung yang berbahan dasar tepung terigu, dengan cita rasa manis. Odading biasanya dijajakan oleh pedagang dengan berkeliling menggunakan gerobak atau dipanggul.
Dengan harga yang terjangkau, odading menjadi salah satu jajanan tradisional yang masih digemari oleh banyak orang. Selain karena harganya yang terjangkau, roti goreng tersebut pun sangat enak dan mengenyangkan lho sobat.
Selain odading si roti bantal goreng yang sedang viral, ternyata masih banyak jajanan tradisional berupa roti yang digoreng di berbagai daerah di Indonesia. Berikut roti goreng yang tak kalah enak dari odading.
Cakwe merupakan roti goreng dengan bentuk pipih memanjang dan mempunyai tekstur empuk. Cakwe menjadi primadona bagi para penggemarnya karena mempunyai rasa gurih dan bisa ditambah saus sambal. Cakwe biasanya dijajakan bersama odading dalam satu gerobak dan biasanya lebih cepat laku terjual.
Panada merupakan jajanan tradisional khas Manado. Panada sekilas bentuknya mirip dengan pastel. Perbedaan dari kedua jajanan tersebut terletak pada adonan dan isiannya. Panada sendiri mempunyai adonan yang cukup tebal dan lembut. Suwiran ikan cakalang biasanya menjadi isian dari panada.
Baca Juga: 10 Tips Membuat Odading Viral yang Krispi di Luar dan Lembut di Dalam
Luti gendang merupakan jajanan tradisional khas Batam. Sekilas bentuknya yang bulat lonjong mirip dengan combro. Namun, bahan dasar dan isiannya sangat berbeda. Berbahan dasar tepung terigu sebagai adonannya, dan suwiran ayam yang sudah dibumbui menjadi isian dari luti gendang.
Selain rasa ayam, sudah banyak varian rasa lain seperti coklat, kari dan tuna. Luti gendang sangat cocok menjadi oleh-oleh saat kalian berkunjung ke Batam.
Gemblong merupakan jajanan tradisional khas Betawi. Teksturnya yang kenyal dan lembut, serta rasanya yang manis karena dibaluri gula merah cair, sangat cocok dijadikan sebagai camilan.
Gemblong biasanya dijajakan menggunakan wadah berbahan kaleng berwarna biru dan hal tersebut sudah menjadi ciri khas pedagang gemblong.
Onde-onde merupakan jajanan tradisional yang banyak dijumpai di berbagai daerah di Indonesia. Bentuknya bulat seperti bola, dan teksturnya padat karena diisi kacang hijau di dalamnya. Di luar adonannya, ditaburi dengan biji wijen sehingga membuat jajanan tradisional ini terasa lebih gurih.
Selain berisi kacang hijau, sudah banyak isian lain seperti keju, cokelat, dan ubi ungu.
Kelima roti goreng tersebut dapat dinikmati sebagai menu sarapan pengganti nasi atau dapat dijadikan sebagai teman minum kopi saat kamu sedang santai. Jadi, roti goreng mana yang paling ingin kamu coba?
Baca Juga: Resep Roti Ubi Ungu yang Lembut dan Empuk, Begini Cara Membuatnya
Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
IDN Times Community
Stella Azasya
Stella Azasya
Izza Namira
Klara Livia
kamu sudah cukup umur belum ?
Author: Luti Gendang
Perjalanan ke Pulau Tanjung Balai Karimun Tahun 2021 – Kompasiana.com – Kompasiana.com
Green Addict
Selanjutnya
Tutup
Perjalanan penulis dimulai lewat Terminal Feri Internasional yang berlokasi di Kecamatan Sekupang, Kota Batam. Penulis membeli tiket kapal pada pagi hari dan berangkat di sore hari tetapi biasanya pengunjung Pulau Tanjung Balai Karimun membeli tiket langsung ketika ingin berangkat dikarenakan kapal berlayar setiap 2 jam dimulai pada jam 8 pagi tergantung dari agen kapal feri yang akan dinaiki. Disini penulis menggunakan kapal feri Mikonatalia 89 dan langsung membeli tiket terusan untuk PP (pulang pergi), menurut penulis ini sangat menguntungkan karena lebih murah. Tiket kapal feri ini bisa digunakan dihari dan jam kapan saja penumpang ingin gunakan, tentu sangat memudahkan jadwal penumpang.
Penulis sengaja membeli tiket di pagi hari agar bisa jalan-jalan dahulu di Kota Batam, membeli oleh-oleh, sekaligus tes kesehatan karena perjalanan laut membutuhkan surat kesehatan serta mengisi E-HAC yang merupakan Kartu Kewaspadaan Kesehatan dari Kementerian Kesehatan RI.
Setelah sore hari, penulis naik taxi online ke Terminal Feri Internasional Sekupang. Sebelum melakukan perjalanan, penulis makan nasi padang di kantin pelabuhan, harganya tidak mahal dan rasanya enak. Penulis sarankan untuk makan disana sebelum berangkat.

Proses selanjutnya, masuk kedalam pelabuhan petugas akan mengecek suhu tubuh dan surat kesehatan penumpang, lalu naik kelantai dua untuk menunggu jadwal kapal berangkat. Penumpang bisa sholat terlebih dahulu di mushola. Setelah itu penumpang naik ke kapal feri sesuai tiket yang telah dibeli. Tempat duduk bisa memilih dimana saja yang diinginkan. Dikarenakan penulis mabuk laut, maka penulis memilih duduk dibagian atas kapal.
Sangat menyenangkan karena penulis selain ditemani oleh orang tersayang, diperjalanan menuju Pulau Tanjung Balai Karimun ini penulis bisa menikmati pemandangan laut yang indah, terkena percikan ombak langit sore, melihat pulau-pulau kecil, melihat kapal-kapal tanker/feri/LPG/tongkang yang sedah berlayar juga. Perjalanan ini ditempuh sekitar 2 jam.

Sampai di pelabuhan Tanjung Balai Karimun, penumpang harus memperlihatkan E-HAC yang telah terisi dan barcode-nya akan di scan oleh petugas pelabuhan. Tujuannya agar pemerintah bisa melacak perjalanan seluruh masyarat Indonesia di tengah pandemi ini. Penulis dijemput oleh keluarga menuju tempat tujuan, tetapi penumpang tidak perlu khawatir karena di pelabuhan ini banyak ojek maupun taxi yang bisa mengantarkan.

Di pulau ini penulis jalan-jalan ke beberapa objek wisata, yang pertama penulis pergi ke Pantai Pelawan menggunakan kendaraan khas daerah ini yaitu bus kayu. Perjalanan menuju pantai banyak melewati bukit-bukit yang sedang ada proyek pengambilan tanah atau tambang. Setibanya di pantai penulis dan keluarga piknik dengan menggelar karpet dan mamakan bekal. Lalu kami berenang di pantai dan bermain pasir. Ombak dipantai ini cukup tenang sehingga tidak berbahaya berenang bebas, disini pengunjung juga bisa menyewa pelampung bahkan kano untuk bermain dilaut. Ini pertama kalinya penulis berenang di pantai dikarenakan penulis berasal dari Pulau Jawa yang ombak pantainya tinggi. Ketika sedang berenang, tim SAR menghimbau kami untuk menjauhi pantai sementara karena ada pengeboman bukit yang arah ledakan batunya bisa sampai ke pantai. Setelah itu, kami lanjut berenang dan minum kelapa muda. Di sore hari kami menyudahi bermain air lalu mandi dan saatnya pulang.

Yang kedua, penulis pergi ke Coastal Area di Tanjung Balai Karimun. Daerah ini merupakan tanah reklamasi yang berisi banyak sekali penjual makanan khas dari pulau ini atau khas melayu. Penulis mencoba beberapa makanannya seperti lendot yang teksturnya seperti gel, rasanya asin dengan aroma seafood, berisi sayur kangkung dan siput laut. Penulis juga mencoba lakse yang berbentuk mie kenyal yang dicampur ikan. Lalu mencoba otak-otak yang dibungkus daun kelapa yang rasa ikannya kuat, gurih dan ada aroma bakar. Selanjutnya penulis makan manisan jambu yang rasanya sangat segar dan manis. Ada satu makanan yang paling penulis suka yaitu luti gendang, makanan ini adalah roti berisi daging ikan dan cara memasaknya digoreng, rasanya enak sekali. Tetapi luti gendang ini hanya bertahan 2 hari penyimpanan.

Malam sebelum kembali ke Kota Batam, penulis berserta keluarga makan di restoran seafood Radja Husein. Disana kami makan ikan goreng, ikan bakar, ikan asam manis, cumi goreng, ayam goreng, sayur seafood, nasi, lalapan dan yang paling khas yaitu gonggong. Gonggong adalah siput laut yang warna cangkangnya kekuningan, dagingnya lembut dan tidak berlendir, cara makannya itu dicongkel dagingnya dari cangkang menggunakan tusuk gigi, rasanya gurih dan enak.
Hari berikutnya penulis pulang ke Batam menggunakan kapal feri Mikonatalia tetapi duduk didalam dikarenakan ombak sedang tinggi. Penulis mual lalu tidur sepanjang perjalanan. Sampai di terminal feri internasional sekupang penulis menggunakan taxi pelabuhan untuk kembali pulang, tarifnya 50 ribu sampai ke Tiban Indah.
Kisah Sukses Alinda Wati Rintis Bisnis Luti Gendang Makanan Khas Tarempa, Bermula dari Resep Mertua – Tribun Batam
ANAMBAS, TRIBUNBATAM.id – Hampir 15 tahun sudah Alinda Wati merintis usaha Luti Gendang makanan khas Tarempa, Anambas, Kepulauan Riau.
Luti Gendang, terbuat dari olahan ikan tongkol yang dibuat menjadi abon sebagai isiannya.
Di Kota Tarempa, Luti Gendang biasanya dijadikan santapan pagi, ditemani dengan segelas kopi atau teh.
Tahu ngga sih, sangking enaknya Luti Gendang ini, membuat pelancong yang datang ke Anambas tak pernah ketinggalan membawa oleh-oleh khas Anambas yang satu ini.
Salah satu penjual Luti Gendang yang sudah terkenal keenakannya ini mengaku hampir setiap hari mendapat orderan dari pembeli di Tarempa maupun luar Tarempa.
Alinda Wati ibu 3 anak yang akrab disapa kak Linda oleh warga Kelurahan Tarempa, Kecamatan Siantan, Kepulauan Anambas ini telah merintis usaha Roti Goreng hampir 15 tahun lebih.
Omset yang ia peroleh tak tanggung-tanggung.
Dengan melihat kondisi seperti hari raya dan libur, biasanya ia akan meraup pendapatan kisaran Rp 700 ribu hingga Rp 1 juta per harinya.
Bermodalkan dari rasa ingin tahu lewat mertuanya, ia pun mencoba membuat Luti Gendang secara otodidak.
Awalnya tak terpikirkan oleh Linda bisa membuat Luti Gendang seenak buatan mertuanya.
Kuliner Kepri Nan Legit Ini Sudah Terkenal Hingga Negeri Jiran, Enak Dimakan Selagi Hangat – Tribun Batam
ANAMBAS, TRIBUNBATAM.id – Kuliner Kepri satu ini sudah terkenal hingga negeri jiran.
Rasanya yang legit dengan isian mirip abon, sangat nikmat disantap selagi hangat.
Kuliner khas Kabupaten Kepulauan Anambas ini pun, cocok disantap sebagai teman minum teh atau kopi.
Luti Gendang nama makanan ini.
Luti Gendang selalu ada di kopitiam maupun kedai makan sebagai salah satu menu yang disajikan.
Bentuknya bulat lonjong dengan warna coklat keemasan yang garing dan menggugah selera.
Baca juga: Bunga Langka Ini Tumbuh di Kepri, Magnet Baru Destinasi Wisata
Baca juga: Wan Siswandi Ingin Natuna Jadi Wajah Wisata Indonesia di Mata Dunia
Hidangan ini sebetulnya adalah roti dengan isian abon ikan ataupun ayam yang digoreng garing.
Karena dimasak dengan cara digoreng, Luti Gendang memiliki tekstur renyah di luar namun tetap lembut di dalam.
Umumnya, Luti Gendang disantap saat pagi hari sebagai teman minum kopi atau teh.
Hidangan ini juga kerap dijadikan sebagai cemilan.
15 Oleh-oleh Khas Batam yang Bisa Diborong – Okezone Travel
JAKARTA – Batam, Kepulauan Riau menjadi destinasi penting untuk bisnis dan piknik. Apabila pergi ke Batam, tak lengkap jika baliknya tak bawa oleh-oleh.
Berikut daftar oleh-oleh khas Batam yang bisa kamu beli:
1. Gong-gong
Gong-gong merupakan nama dari makhluk hidup atau biota laut yang hidup di kepulauan Riau. Sekilas bentuknya menyerupai keong, dan merupakan jenis siput laut dengan ukuran sedang dan panjang sekitar 7 cm.
Ada 4 jenis Gong-gong yang biasa dikonsumsi yaitu, Gong-gong ayam, Gong-gong putih cangkang tipis, gong-gong putih cangkang tebal, dan gong-gong merah cangkang tebal.
Baca Juga:
Awas! Jangan Pesan Minuman Hangat di Pesawat, Faktanya Bikin Kaget
15 Kuliner Khas Palembang Paling Maknyus, Pempek hingga Mi Celor
Cara mengolah Gong-gong yakni hanya dengan cara merebusnya. Tekstur dagingnya kenyal, namun kakinya disarankan untuk tidak dimakan karena cukup tajam dan bergerigi khawatir akan melukai mulut Anda.
2. Bingka Bakar
Bingka Bakar ini merupakan sajian kue khas suku Melayu ini memiliki tekstur padat, namun lembut di dalamnya. Kue ini cukup harum karena berasal dari daun pandan.
Camilan ini memiliki beberapa varian rasa, Bingka Bakar pandan adalah versi originalnya sedangkan ada pula Bingka Bakar rasa cokelat, Bingka Bakar jagung, Bingka Bakar wijen, Bingka Bakar keju dan Bingka Bakar buah naga yang menjadi varian rasa buahnya.
3. Stik Buah Naga
Kawasan Rempang Galang, Kota Batam terkenal sebagai produsen buah naga di Provinsi Kepulauan Riau.
Hasil panen buah naga dari perkebunan itu diolah menjadi beragam jenis panganan, salah satunya yaitu Stik Buah Naga.
Rasa buah naga yang dominan serta gurih membuatnya digemari masyarakat maupun wisatawan.
4. Bilis Molen
Bilis Molen adalah jenis kue yang sering dijadikan sebagai snack atau camilan yang berbahan dasar Ikan Bilis.
Ikan Bilis sendiri merupakan jenis ikan air laut yang berwarna abu-abu kehijauan dan ukurannya kecil seperti teri jengki.
5. Kek Pisang Villa
Kue berbahan pisang khas Batam ini dinamakan Kek Pisang Villa yang merupakan pelafalan dari Cake Pisang Villa.
Terbuat dari adonan bercampur pisang ini menghasilkan tekstur kue yang lembut dengan rasa pisang yang legit dan khas.
6. Luti Gendang
Luti Gendang merupakan roti khas Batam yang berbentuk oval atau lonjong memanjang. Memiliki tekstur luar roti yang renyah dan lembut di bagian dalamnya serta isinya terasa gurih.
Luti sendiri dalam bahasa Melayu berarti roti, berbahan dasar tepung berisikan abon ayam atau abon ikan tuna yang telah dicampur dan dibumbui dengan.
7. Keripik Kari
Camilan ini bisa dikonsumsi secara langsung atau di santap dengan tambahan nasi dengan sayur berkuah. Rasanya gurih dan cocok sebagai makanan pendamping ataupun camilan.
Keripik kari menggunakan resep dan rempah khusus sehingga menghasilkan cita rasa yang tidak bisa Anda temukan di kota lainnya.
8. Teh Bunga Rosella
Bahan dasarnya terbuat dari bunga rosella yang harum dan sudah dikeringkan.
Walaupun bisa Anda temukan di daerah lain, namun rosella dari Batam memiliki rasa yang khas, dengan warna merah yang memikat.
9. Layer Cake
Layer cake merupakan nama lain dari kue lapis, jajanan tradisional yang bisa Anda temukan di berbagai sudut kota Batam.
Meskipun Anda dapat menemukan berbagai jenis kue lapis di beberapa kota di Indonesia, namun kue lapis khas Batam ini memilik varian rasa yang jauh lebih banyak seperti nanas, cinnamon, pandan, coklat, moka, hingga keju.
10. Kek Buah Naga
Setelah mencicipi stik buah naga, kali ini Anda bisa mencoba kek (cake) buah naga. Dilihat dari warnanya saja sudah menggugah selera.
Buah naga yang digunakan untuk membuat kue merupakan buah naga khas Batam yang dibawa langsung dari kota Balerang. Sehingga kesegaran dan cita rasa buahnya tetap terjaga.
Perpaduan kue bolu, diberi karamel, potongan buah dan selai naga akan memberikan sensasi tersendiri saat mengunyahnya.
11. Kue Batang Buruk
Kue batang buruk merupakan jenis kue kering yang bisa dijadikan oleh-oleh khas kota Batam. Meskipun namanya cukup aneh, namun rasanya tidak seburuk yang dibayangkan.
Teksturnya renyah dan rasanya manis, cocok untuk dijadikan tenai minum teh atau kopi. Kue batang buruk ini termasuk jajanan tradisional khas Batam, harganya juga cukup terjangkau lho.
12. Otak-otak khas Batam
Batam juga punya otak-otak yang jadi kuliner khasnya. Makanan ini biasa dijajakan di pinggir jalan, dan harganya relatif terjangkau.
Otak-otak khas Batam memiliki beberapa varian bahan dasar pembuatnya, seperti otak-otak ikan, otak cumi-cumi, maupun otak-otak campuran ikan dan cumi-cumi.
Otak-otak khas Batam biasanya diolah dengan cara dipanggang atau digoreng, selain itu ada yang menggunakan bumbu kacang atau sesuai dengan selera.
13. Brownies Lava
Brownies ini memiliki beberapa varian, seperti kacang, blackforest dan cheesecake. Brownies lava ini akan memunculkan lelehan cokelat yang lezat.
14. Rocklate
Makanan ini terbuat dari bahan cokelat dengan tambahan cita rasa yang beragam. Kue ini memiliki tekstur yang unik berpat paduan coklat dan marshmallow.
15. Kek Durian
Durian dijadikan bahan utama cake yang lembut dan memanjakan lidah setiap penikmatnya.
Berita Terkait
Bagikan Artikel Ini
Berita Lainnya
© 2007 – 2022 Okezone.com,
All Rights Reserved
Jual Luti Gendang Khas Tarempa, Alinda Raih Omset Rp 2 Juta Sehari, Terkenal hingga Negeri Jiran – Tribun Batam
TRIBUNBATAM.id, ANAMBAS – Berawal dari tekad dan kesabaran tinggi, seorang pengusaha roti goreng atau yang lebih dikenal dengan nama ‘Luti Gendang’ asal Tarempa, Kepulauan Anambas ini akhirnya bisa memetik hasil manis.
Tak hanya terkenal di Kepulauan Riau saja, usaha yang dijalankan belasan tahun akhirnya berhasil merambah pasar mancanegara di negeri Jiran, Malaysia dan Singapura.
Alinda Wati ibu 3 anak yang akrab disapa kak Linda oleh warga Kelurahan Tarempa, Kecamatan Siantan, Kepulauan Anambas telah merintis usaha Roti Goreng hampir 14 tahun lebih.
Dalam Sehari ia bisa memperoleh omset Rp 1 juta hingga Rp 2 juta.
Bermodalkan rasa ingin tahu lewat mertuanya, ia pun mencoba membuat Roti Goreng secara otodidak.
Awalnya tak terpikirkan oleh Linda bisa membuat Roti Goreng seenak buatan mertuanya.
Resep dan cara membuat Roti Goreng pun ia peroleh dari mertuanya yang kala itu masih sering berjualan roti goreng ke warung-warung sekitaran Tarempa.
• BATU LEPE, Icon Wisata Favorit Masyarakat Siantan Kabupaten Anambas
Hampir 14 tahun Linda menekuni usaha Roti Goreng, tentunya selama 14 tahun usahanya tak semulus yang orang lihat.
Ia bercerita, di tahun pertama ia berjualan omset yang diperoleh lumayan.
Mungkin karena Roti Goreng Linda merupakan turunan resep dari mertuanya yang memang sudah terkenal di Tarempa.
Nama Luti Gendang Mendadak Tenar. Kepala Dinas Pariwisata Anambas Minta Klarifikasi – Tribun Batam
TRIBUNBATAM.id, ANAMBAS – Nama Luti Gendang mendadak tenar. Penyebabnya setelah salahsatu produsen makanan yang ada di Kota Batam mengklaim makanan berupa roti dengan rasa gurih isian ikan seperti abon yang banyak ditemui di sejumlah kedai kopi di Tarempa itu merupakan makanan khas kota itu.
Masykur Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kepulauan Anambas pun langsung angkat bicara. Melalui Kepala Bidang Promosi Wisata, ia pun meminta kepada produsen tersebut untuk mengkoreksi promo yang kadung dibuat di lini masa.
Baca: Soal Investor Bisnis Pariwisata, Kepala Penanaman Modal Anambas Blak-blakan. Ini Pengakuannya
Baca: Miss Tourism Promosikan Pariwisata Batam ke Negaranya
Baca: Dolar Menguat Tidak Berdampak ke Pariwisata di Bintan. Lagoi Ramai Karena Promosi Internal
“Sudah kami minta agar hal itu segera diklarifikasi serta merevisi promo mereka,” ujarnya Minggu (16/9/2018).
Menurutnya, dengan ada nya kejadian ini menjadi pelajaran berharga untuk mempatenkan sejumlah makanan maupun minuman bahkan kebudayaan khas dari Anambas.
Ini menurutnya pentingagar kejadian serupa tidak kembali terulang. Penamaan Luti Gendang sendiri beasal dari dialek masyarakat Tionghoa yang menyebut kata ‘roti’ menjadi ‘luti’. Sementara kata ‘gendang’ diketahui merupakan kata ‘rendang’ yang dalam bahasa Tarempa bermakna digoreng.
“Makanan ini biasa disajikan seperti pada pagi hari ditemani dengan kopi maupun teh panas saat sarapan. Termasuk sejumlah makanan lainnya seperti nasi dogong dan aneka kue tradisional lainnya,” ungkapnya.
Pihaknya pun tidak mempersilahkan ketika disinggung apakah produsen tersebut membuat serta memproduksi Luti Gendang dengan skala besar.
Hanya saja, yang perlu menjadi penekanan adalah makanan tersebut berasal serta identik dari Kabupaten Kepulauan Anambas.
“Sama dengan Mie Taremapa. Orang sudah tahu kalau mie tersebut berasal dari Anambas. Harapan kami memang aneka makanan khas Anambas ini dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat, termasuk wisatawan baik lokal maupun mancanegara,” bebernya.(*)
Berburu 5 Oleh-Oleh Khas Batam, Unik Loh – Okezone
BERBATASAN langsung dengan negara tetangga sekaligus menjadi kota terbesar di Kepulauan Riau, Kota Batam memiliki sejumlah objek wisata kuliner yang lezat. Sederet kulinernya pun jadi oleh-oleh khas Batam yang diburu wisatawan.
Mungkin Anda pernah mengenal bingka bakar, kek pisang atau bilis gulung. Tepat sekali sederet kuliner tersebut umumnya dibeli sebagai oleh-oleh khas Batam.
Ditulis Okezone Senin (23/11/2020) dari berbagai sumber, berikut adalah lima pilihan oleh-oleh kkas Batam yang bisa Anda simak. Penasaran kan?
Bingka Bakar
Kudapan satu ini mulanya hanya tersaji khusus untuk para bangsawan, keluarga raja, serta tamu-tamu terhormatnya. Namun kian berkembang, kini Bingka Bakar sudah sangat populer di kalangan masyarakat Batam. Bahkan menjadi oleh-oleh favorit wisatawan.
Layaknya Bika Ambon khas Medan, Bingka Bakar tampak serupa. Hanya saja pembuatannya yang berbeda. Sesuai dengan namanya, cara pembuatannya dibakar ataupun dipanggang dengan bahan-bahan seperti tepung, santan, telur, gula, sedikit garam, dan daun pandan. Tapi semakin ke sini olahannya beragam, varian rasanya pun tak monoton hanya rasa pandan saja.
Kue manis yang cocok disantap saat santai atau sebagai penutup hidangan ini cukup mudah ditemui dengan harga yang terjangkau. Rekomendasi yang banyak diincar adalah Bingka Bakar Nayadam.
“Ayo siapa sih yang nggak kenal dengan makan yang satu ini…..???? bingka bakar adalah makanan faforit semua orang dari jaman dulu sampai jaman now sekarang. Perpaduan santan dan coklatnya membuat rasa bingka bakar coklat ini lembut dan manis nya pas dimulut 😋😋😋😋,” tulis keterangan foto yang diunggah @nayadambatam.
Kek Pisang
Seperti namanya, kue ini terbuat dari olahan pisang dengan beragam variannya. Banyak dijadikan incaran wisatawan juga loh. Rasa serta topping yang tersedia antara lain blueberry, kacang, coklat, dan masih banyak lainnya.
Adapun Kek Pisang Villa yang sudah sangat ramah terdengar jika berkunjung ke Kota Batam. Sudah tersebar dibanyak tempat sehingga mudah untuk menemukannya. Sekotak Kek Pisang pun siap disantap ditemani secangkir teh hangat.
Baca Juga:New Normal, Wisatawan Enggak Perlu Takut Lagi ke Kedai Kopi
Cake Buah Naga
Jika mendengar nama kue ini, warga Batam pasti akan teringat dengan Cake Buah Naga Aroma. Usaha milik pasangan suami istri sejak tahun 2011 silam kini juga menjadi primadona oleh-oleh khas Kota Batam.
Mengambil buah naga asli dari kawasan Barelang, Batam tersebut diolah sedemikian rupa hingga tampak seperti kue bolu. Rasa segar yang dihasilkan dari serat buah naga itu sebagai kelezatannya. Kini berbagai macam pilihan topping pun tersaji, mulai dari Almond, cokelat, strawberry, mocca, keju hingga varian rasa buah serta karamel.
Luti Gendang
(Foto: Instagram villakekpisang)
Baca Juga: Candi Joglo, Objek Wisata Bernuansa Bali Favorit Turis di Grobogan
Camilan gurih nan lezat yang berasal dari Tarempa, Kepulauan Anambas juga sangat terkenal sebagai tentengan buah tangan dari Kota Batam. Berasal dari kata Luti atau diartikan sebagai ‘Roti’, dan Gendang atau ‘Rendang’ yang dimaknakan dengan digoreng (bahasa Tarempa).
Adonan roti yang diisi dengan banyak macam isian yang gurih seperti daging ayam, abon ikan, ataupun yang manis-manis (cokelat, dll). Nikmat disantap saat hangat dengan teh ataupun kopi. Oh ya, Luti Gendang sendiri dapat bertahan hingga tiga minggu lamanya jika disimpan dalam freezer karena biasanya yang dijadikan oleh-oleh masih berbentuk setengah matang.
Bilis Gulung
Camilan kue kering Bilis Gulung biasa dijadikan oleh-oleh yang paling tepat. Sebab teksturnya yang kering mampu bertahan lama sehingga pas dibawa ke mana-mana. Menggunakan adonan kue molen sebagai lapisannya, dengan diisi suiran ikan teri. Digulung memanjang lalu digoreng.
Gurih dan renyah menjadi ciri khas saat menyantap Bilis Gulung. Cocok dijadikan camilan ataupun pelengkap makanan berat.
Berita Terkait
Bagikan Artikel Ini
Berita Lainnya
© 2007 – 2022 Okezone.com,
All Rights Reserved
Yuk Beli, 5 Oleh-oleh Khas Batam yang Wajib Untuk Dibawa Pulang – Tribun Batam
TRIBUNBATAM.id – Ketika berlibur di Batam rasanya tidak akan afdol jika tidak membawa buah tangan atau oleh-oleh khas Batam.
Oleh-oleh khas Batam terdiri dari berbagai makanan hingga minuman yang kerap diminati oleg wisatawan lokal maupun mancanegara.
Tak jarang, oleh-oleh khas Batam dibanderol dengan harga yang murah dan mudah didapatkan.
Simak deretan oleh-oleh khas Batam berikut ini yang TribunTravel lansir dari beberapa sumber:
1. Kue Batang Buruk
Kue Batang Buruk merupakan kue kering tradisional yang bisa kamu jumpai dengan mudah saat berkunjung ke Batam.
Rasa dari Kue Batang Buruk sangat khas dengan aroma yang sedap.
Proses untuk membuat Kue Batang Buruk tidak cukup sulit.
Apabila berniat untuk membeli Kue Batang Buruk, kamu harus merogoh kocek mulai dari Rp 20 ribuan.
2. Luti Gendang