Ayo share cerita pengalaman dan upload photo album travelingmu di sini. Silakan Daftar atau Masuk
Khas di lidah dan legendaris, begitulah kata yang tepat saat mencicipi sate lidah dan jantung di warung Hamsir, Kampar. Sate daging kerbau itu menjadi incaran masyarakat sejak puluhan tahun lalu.
Warung Sate Hamsir menyajikan 2 menu sate sejak tahun 1978, yakni sate daging dan sate ayam. Khusus sate daging, pria berusia 71 tahun itu meracik tidak seperti pedagang sate pada umumnya.
Di warung Sate Hamsir yang beralamat di Pasar Rumbio, Kampar, Riau, sate tersedia yakni daging kerbau. Rasa daging yang lezat, lembut, harum, dicampur kuah tepung dan sambal merah, menjadi daya pikat bagi pemburu kuliner.
“Kalau pembeli biasanya banyak cari sate lidah dan jantung kerbau,” kata Hamsir di sela melayani pembeli, Sabtu (29/1/2022).
Selain dua menu andalan itu, Hamsir juga menyajikan sate usus dan daging kerbau. Daging kerbau, didapat dari masyarakat di Bangkinang yang hobi beternak kerbau.
Tak sedikit, dalam sehari Hamsir bahkan mampu menghabiskan 15-20 Kg daging kerbau. Jumlah itu tidak termasuk lidah, jantung, usus dan ayam potong.
Warung Sate Hamsir berjualan mulai pukul 06.00 WIB hingga 22.00 Wib. Untuk harga sate daging kerbau terbilang murah, yakni Rp 2.500. Adapun, sate ayam dibanderol Rp 1.000 per tusuk.
“Kami jualan sejak tahun 1978. Pembeli selalu ramai, terutama saat akhir pekan, Sabtu dan Minggu,” katanya didampingi sang istri, Nurila.
Hamsir menyebut banyak orang dari Kota Pekanbaru dan Bangkinang yang datang untuk menyantap sate racikannya. Bahkan pebeli banyak datang dari Sumatera Barat.
“Dari Padang juga banyak kalau mau jalan ke Pekanbaru mereka mampir. Jadi kalau pembeli sudah dari mana-mana, ada juga pak gubernur, bupati makan di gubuk ini,” katanya.
Di warung Sate Hamsir pengunjung bakal disuguhi sate yang ukurannya juga besar. Disajikan dengan ketupat dicampur kuah sate tepung untuk menambah rasa gurih.
Sebagai pelengkap, Hamsir memberikan banyak bawang goreng yang disajikan khusus dalam 1 piring tersendiri. Aroma bawang goreng turut menambah selera saat menyantap sate.
Untuk melayani pembeli, Hamsir mengajak anak dan keponakannya bekerja. Sebab, ia juga kerap menerima pesanan banyak dari luar kota saat ada hajatan.
“Besok ada pesanan di Pekanbaru Rp 10 juta. Jadi ada 8 orang kerja dibagi 2 saja. Ada yang melayani di sini dan melayani pesanan orang pesta,” kata Hamsir sambil mengontrol bara api pembakaran sate.
Abdullah Sani, penikmat Sate Hamsir yang ditemui di lokasi mengaku sengaja datang dari Kota Pekanbaru untuk menyantap sate daging kerbau. Sani datang bersama rekan kerjanya saat libur.
“Sate di sini sangat khas di lidah rasanya. Walau daging kerbau, tapi dagingnya juga lembut, cocok dengan bumbunya,” ujar Sani usai menyantap sate daging.
Kedai Sate Hamsir sendiri tidak memiliki cabang di daerah lain. Lokasinya hanya ada di Jalan Sialang Rumbio dan tak jauh dari Pasar Rumbio.
Dari ibu kota Provinsi Riau, Kota Pekanbaru jarak tempuhnya 50 kilometer atau sekitar 1 jam 15 menit dalam perjalanan. Melewati jalur lintas nasional Riau-Sumatera Barat di sisi kanan jalan raya.